Petani Jember Tidak Mau Menjual Gabah Karena Murah
KBRN, Lumajang : Ratusan Petani padi di Kabupaten Jember Jawa Timur tidak mau menjual hasil tanaman padi karena harga gabah di pasaran anjlok sehingga mereka merugi.
Salah satu petani padi di Desa Karang Semanding Kecamatan Balung Kabupaten Jember Kuseno, enggan menjual padi yang telah dipanen karena harga padi sangat murah dan lebih baik ditimbun saja menunggu harga gabah naik.
Menurut Kuseno kondisi Ini adalah persoalan klasik yang membuat para petani kesal dimana setiap kali musim panen selalu saja harga hasil bumi terus turun dan tidak sebanding dengan biaya operasional perawatan maupun tenaga kerja dan yang lainya.
"Biaya operasional pada perawatan tanaman padi milik petani saat ini sangat banyak karena diserang hama, untuk itu hendaknya pemerintah campur tangan dalam mengatasi persoalan klasik tersebut jika tidak saat ini masyarakat sudah banyak yang mulai jenuh dengan situasi seperti saat ini dan tidak sedikit yang ingin beralih profesi." tambahnya
Harga gabah Kering Sawah (KS) saat ini hanya 3.700 dalam setiap kilo dan harga gabah Kering Lantai (KL) 4.400 dalam setiap kilo, harga gabah demikianlah yang membuat para petani padi di Kabupaten Jember enggan menjual hasil buminya karena dirasa masih rugi.
“Ya mending saya timbun sendiri saja mas, dari pada dijual cenderung murah padahal harga beras sangat mahal, gabah harganya sangat murah, makanya saya tidak menjual dulu padinya,” katanya Jumat (13/03/2015).
Data yang berhasil dihimpun RRI para petani padi di Kabupaten Jember Jawa Timur mulai panen dan pada umumnya awal panen padi dilakukan bagi para pemilik padi yang kualitasnya kurang bagus dan mayoritas diserang hama dilakukan panen lebih awal .(KA/Ar3) sumber : rri.co.id
Post a Comment